Kerajaan Galuh vs Cirebon




oangsun.blogspot.com

 Pada masa Pemerintahan Prabu Jaya berkuasa di Kerajaan Galuh Kawali  (1428-1529), terjadi kesalahpahaman sehingga menimbulkan perang antara Cirebon dan Galuh sekitar tahun 1528. Pasukan Kerajaan Galuh yang berkonsentrasi di Kerajaan Talaga berangkat ke Rajagaluh untuk membuat sekutu dengan Adipati Arya Kiban wakil Kerajaan Pajajaran di wilayah timur .Dalam perang di Gunung Gundul Palimanan putra Prabu Ningrat Kencana ini tewas dalam pertempuran melawan pasukan gabungan Cirebon,Demak dan Kuningan . Saat itu Prabu Jayadiningrat beserta Adipati Aya Kiban menyongsong pasukan musuh didaerah kekuasaan Galuh di Utara yang berbatasan dengan kesultanan Pakungwati.Dengan dibantu pasukan Talaga , pertempuran pecah didaerah cibeber , pasukan Galuh tak sanggup menahan laju pasukan gabungan  Cirebon , Demak dan Kuningan yang akhirnya terdesak hingga ke pusat keadipatian diwilayah Rajagaluh sekarang dan terbunuh bersama Adipati Arya Kiban .
   Tahun  1529 pertempuran dihentikan untuk menghormati dan  menghargai wafatnya Putra Prabu Jayadewata yaitu Prabu Walangsungsang  atau Pangeran Cakrabuana atau Mba Kuwu Sangkan.
  Tahun 1530 , pasukan gabungan cirebon menyerang Kerajaan Talaga sebagai benteng terakhir kerajaan Galuh Kawali..Pasukan Kerajaan Galuh Kawali menyerah tanpa syarat. Prabu Brataningrat (1529-1530),Putra dari Jayadiningrat yang kemudian ditarik ke Pakuan Pajajaran sebagai Menteri Istana Penghubung Negara.Prabu Pakuan Pajajaran sebagai menteri Istana Penghubung Negara . Prabu Brataningrat, tak sempat menggunakan jabatannya setelah kalah perang di Talaga dengan Cirebon tahun 1530.
  Kemudian Cirebon menurunkan status Kerajaan Galuh Kawali menjadi Keadipatian maka terjadi perubahan dalam pemerintahan . Keluarga turunan Prabu Niskala Wastu Kencana sudah tidak memegang lagi kekuasaan di Kawali . 

Dan selanjutnya dijabat oleh utusan Cirebon , diantaranya yaitu :

1. Pangeran Bangsit (1571-1592)
2. Pangeran Usman (1592-1643)
3. Dalem Adipati Singacala (1643-1718)

  Sementara Kerajaan Talaga dibiarkan dengan statusnya sebagai kerajaan , Karena Prabu Pucuk Umum tak memberikan perlawanan adapun prajurit yang bertempur diwilayah Kerajaan Kerajaan adalah prajurit Kerajaan Galuh Kawali dan Sisa pasukan Kerajaan Pajajaran.
  Terlebih rakyat Talaga lebih dahulu sudah banyak menganut agama islam dan hidup toleransi dengan agama yang berkembang sebelumnya di Talaga.
Demikian juga halnya dalam menghadapi kenyataan Prabu Pucuk Umum beserta keluarga masuk islam termasuk putra Mahkota mereka pangeran Aria Kikis.
Dengan Rasa HormatSumber diambil dari buku - buku tersebut. dan sumber-sumber lainnya.






Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Kerajaan Galuh vs Cirebon"