Masa Orang Majalengka ada yang tak tahu kepada Kyai Abdul Halim, walaupun belum tahu secara detail , mungkin pernah dengar saja . Yang biasa nongkrong , jalan-jalan , joging , nonton acara musik , demonstrasi di Alun-alun Majalengka atau cuma lewat aja , pasti tahu lah karena jalan yang membentang depan Alun-alun itu sudah termasuk ke Jalan KH.Abdul Halim , Beliau lah pahlawan yang sangat besar jasanya , khususnya dibidang pendidikan . yang sampai sekarang masih terasa manfaatnya.
Kalau ditelusur keatas , Beliau memang adalah keturunan Kyai , Bapaknya yang bernama K.H Iskandar adalah salah satu ulama termasyhur , putra Abdullah Komar yag pada zaman itu Beliau adalah seorang penghulu di Kawadanaan Jatiwangi.
Kyai Abdul Halim dilahirkan di Desa Sutawangi , Jatiwangi.Tahun 1887 M (1304 H ).Pada masa kecilnya Kyai Abdul Halim dikenal dengan nama Otong Syatori . Belum sempat merasakan kasih sayang bapaknya , dikarenakan bapaknya sudah meninggal ketika beliau masih berada dalam kandungan .
Pada masa kecilnya , kehidupan Otong Syatori sama layaknya anak-anak yang lain , namun ada satu yang menonjol dari Otong Syatori yakni beliau pandai bergaul baik pada anak-anak pribumi , arab dan cina . Hobi beliau adalah menonton Wayang Purwa.
Pada umur sepuluh tahun , Otong sudah lancar membaca Al-quran . Dari situ Otong belajar tulisan lati kepada seorang pendeta orang Belanda , yang bernama van Hoeven , yang bertempat di Cideres . Selain belajar menulis dan membaca , Beliau juga sekaligus belajar bahasa Belanda .
Umur 15 tahun , Otong mesantren ke Lontangjaya di Desa Panjalin , Kecamatan Leuwimunding , dari situ kemudian pindah ke Desa Bobos Kecamatan Dukuhpuntang Cirebon , kemudian pindah lagi ke Ciwedus yang ada pada Kecamatan Cilimus Kuningan.Dan terakhir di Kedungwuni Pekalongan Jawa Tengah.
Tahun 1908 . Otong memnunaikan ibadah haji ke Mekah . Selain belajar ilmu keislaman , Beliau juga belajar bahasa Cina dari salah satu mukimin orang Tiongkok , seterusnya Otong tergugah oleh salah satu gerakan yang diketuai oleh Jamaluddin Al Afgani , salah satu ulama tersohor yang gagasan -gagasannya jadi anutan semua tokoh islam tingkat dunia.
Setelah pulang menunaikan ibadah haji , tahun 1911 , Beliau berganti nama menjadi Abdul Halim pada tahun yang sama, Beliau mendirikan Majelis Ta'lim , salah satu lembaga yang bergerak pada bidang pendidikan . Kalau di bidang kemasyarakatan beliau mendirikan Hayatul Qulub ( Kehidupan Hati ) , tahun 1912 . Empat tahun dari tahun berdirinya organisasi tersebut berubah namanya menjadi Perserikatan Oelama (PO) , pada tahun 1942 dirubah lagi menjadi Perikatan Ummat Islam (PUI).
Di Sukabumi ada sebuah organisasi Persatuan Ummat Islam Indonesia yang dipimpin oleh K.H Ahmad Sanusi pada 1952 , PUII digabungkan dengan PUI , maka lahirlah organisasi baru , dinamai Persatuan Umat Islam , singkatannya masih tetap PUI .
Pada zaman penjajahan . K.H Abdul Halim kerap sekali protes terhadap Pemerintah Belanda .sebab ada aturan yang merugikan dan merendahkan umat Islam serta bangsa Indonesia umumnya.Oleh sebab itu Pemerintah Kolonial Belanda semakin curiga terhadap gerak -gerik dan tindak tanduk K.H Abdul Halim , apalagi setelah Kyai Abdul Halim berkecimpung didunia politik , yaitu dikarenakan beliau aktif di Organisasi Syarikat Islam (SI).Pada tahun 1918 , Beliau ikut memimpin aksi mogok buruh pabrik gula di Kadipaten dan Jatiwangi.
Pada masa negara kita hampir merdeka , Kyai Abdul Halim ikut ambil pada kegiatan Badan Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI).Oleh sebab itu Pemerintah Republik Indonesia memberikan gelar Pahlawan Perintis Kemerdekaan.K.H Abdul Halim pulang ke Rahmatullah pada hari senin , 7 Mei 1962 (3 Zulhijah 1381).
1 Response to "Sejarah K.H Abdul Halim Pahlawan Majalengka "
Thank infonya
Post a Comment