Cerita Singkat Asal Usul Nama Majalengka

Pada abad XVI , diwilayah Majalengka terdapat tiga Kerajaan Hindu yakni :

Rajagaluh dengan Rajanya Prabu Cakraningrat
Talaga Manggung dengan Rajanya Prabu Pucuk Umun
Sindangkasih dipimpin seorang Ratu yakni Nyai Rambut Kasih

Nyai Rambut Kasih bukan hanya terkenal dengan kecantikannya akan tetapi dia juga terkenal dengan kesaktiannya, Ratu yang agung akan wibawanya dan berkharisma , serta jadi panutan masyarakatna.Sebagian di wilayah Sindangkasih masih berupa hutan belantara , diantara tumbuhan ada yang disebut pohon maja, yang sangat bermanfaat untuk menyembuhkan demam , tak jauh dari Sindangkasih , di Cirebon ada sebuah pemerintahan yang dipimpin oleh Syech Syarif Hidayatullah (Sunan Gunung Jati). Pada waktu itu , di Cirebon dilanda sakit demam , banyak yang terserang bahkan ada yang sampai meninggal .

Aegle Marmelos Maja Manis Bilwa

Syarif Hidayatulloh mengutus Pangeran Muhammad dan Siti Armilah untuk mencari buah maja , agar penduduk Cirebon yang terkena sakit muriang lekas sembuh. kemudian kedua utusan tersebut berangkat,namun selain mencari buah maja , Pangeran Muhammad dan Siti Armilah punya tujuan yang lain yakni menyebarkan agama islam .Dikarenakan utusan dari Cirebon datangnya ke Sindangkasih tidak permisi dan minta izin , Nyi Rambut Kasih tidak suka wilayah kekuasaannya diinjak oleh orang lain . Nyi Rambut Kasih mengeluarkan kesaktiannya , Hutan yang dulunya banya pohon maja kini hilang tanpa karena ,kemudian kedua utusan tersebut tidak menemukan apa yang dicari , sebab pohon maja yang dulunya banyak kini hilang.

"Majané Langka,Majané Langka"kata utusan dina bahasa Cirebon , yang maksudnya adalah buah majanya tidak ada .Dengan demikian tempat tersebut terkenal dengan daerah "Majalengka" setelah itu terkenal dengan "Majaléngka".

Crescentia Cujete Maja Pahit Bernuk

Walaupun yang dicari tidak ditemukan , Pangeran Muhammad dan Siti Armilah tidak langsung pulang ke Cirebon ,Mungkin saja di satu waktu akan menemukan pohon maja , Jadi kedua utusan tersebut tidak henti-hentinya mencari pohon maja sembari menyebarkan agama islam ke mayarakat , syukur-syukur bisa mengislam Nyi Rambut Kasih. Setelah memberikan didikan agama islam diwilayah tempat tersebut , Pangeran Muhammad berdiam di Gunung Margatapa , kalau Siti Armilah ikhtiar dengan berbagai cara mengislamkan Nyi Rambut Kasih , namun keukeuh tidak ada hasil . Nyi Rambut Kasih tetap teguh dengan agama yang dianutnya, sampai akhirnya ngahiyang.

Setelah ditinggal oleh Sang Ratunya , Kerajaan Sindangkasih berada dikekuasaan kawasan Cirebon , serta seterusnya dinamai Majaléngka.Pangeran Muhammad wafat dimakamkan di Margatapa dan Siti Armilah wafat dimakamkan dibelakang pendopo Kabupaten Majalengka , yang terkenal makam Ki Gedeng Badori.

Dan sekarang buah Maja menjadi icon di perempatan Cigasong - Maja dimana dibunderan tersebut diatas tugunya ada buah Maja menghiasinya.