Raden Paku

      Nyai Ageng Ternate adalah seoramg janda kaya raya di Gresik, kebetulan janda itu tidak mempunyai anak, maka bayi yang ditemukan anak buahnya diangkat sebagai anaknya, karena bayi itu ditemukan ditengah samudera maka dia diberi nama Joko Samudera. Setelah cukup umurnya Joko Samudera belajar ilmu agama kepada Sunan Ampel di Surabaya.Sejak kecil Joko Samudera sudah mempunyai karomah , kalau dia hendak berangkat ke Surabaya dia berdoa ditepi pantai Gresik , tiba-tiba saja pantai Surabaya mendekat kearah daratan Gresik , begitu kakinya melangkah sampailah dia didaratan Surabaya.
    Agaknya Joko Samudera telah mewarisi karomah ayahnya yaitu Syeh Maulana Ishak Yang mmpu berpindah tempat dari Gunung Gresik ke Blambangan dalam tempo kurang dari satu hari.Sunan Ampel merasa kasihan melihat Joko Samudera setiap hari berangkat dari Gresik ke Surabaya, maka dia disuruh mondok di Pesantren Ampeldenta.Joko Samudera mengutarakan hal itu kepada ibunya, Nyai Ageng Ternate menyetujuinya, maka mulai saaat ini Raden Paku tinggal di Pesantren Ampeldenta.
      Di Ampeldenta Raden Paku dapat bergaul dengan siapa saja dengan luwesnya , dia bersahabat akrab dengan putra Sunan Ampel  yang bernama Raden Makdum Ibrahim  , kemana mereka pergi selalu tampak berdua.Pada suatu malam , Sunan Ampel hendak shalat tahajud , sebelum mengambil air wudlu beliau sempat menengok ke asrama tempat tidur para santri , saat itu suasana gelap gulita ,tiba- tiba  Sunan Ampel melihat sebuah cahaya menyilaukan mata , keluar sari salah satu seorang santri yang sedang tidur , Sunan Ampel tidak tahu siapa santri itu maka diberinya ikatan kecil pada sarung yang dikenakan santri itu.
      Esoknya sesudah shalat subuh Sunan Ampel mengumpulkan para santrinya " Siapa diantara kalian yang sarungnya ada ikatan kecil sewaktu bangun tidur?".
         "Saya Kanjeng Sunan"jawab Joko Samudra.
        Dari jawaban itu tahulah Sunan Ampel bahwa Joko Samudra bukan orang sembarangan. Pada suatu hari Sunan Ampel mengajak Joko Samudra menemui Nyai Ageng Ternate di Gresik , sebagaimana para wali lainnya , Sunan Ampel juga mempunyai karomah, hanya dalam beberapa kejap mata beliau sudah dapat membawa Joko Samudra ke hadapan Nyai Ageng Ternate.Janda kaya raya itu terogoh-ogoh menyambut kedatangan Sunan Ampel dan anaknya,ringkas kata Sunan Ampel mempertanyakan siapakah sebenarnya Joko Samudera.
       "Ampun Kanjeng Sunan ....Sesungguhnya Joko Samudra ini ditemukan anak buah saya di tengah  Selat Bali, kemudian dia saya angkat sebagai anak saya" Jawab Nyai Ageng Ternate.
         " Selat Bali ?" tanya Sunan Ampel
         " Benar Kanjeng Sunan"Jawab Nyai Ageng Ternate
         "Bila  benar demikian , tentu Joko Samudra itu putra pamanku yang bernama Syeh Maulana Ishak , sebelum pergi ke negeri Pasai , pamanku berpesan dia mempunyau anak di negeri Blambangan , anak iyu dibuang ketengah lautan , namun Syeh Maulana Ishak yakin bahwa anak itu nanti akan terus hidup dan minta supaya diberi nama Raden Paku bila aku menemukannya"
          "Bila demikian , sebaiknya Joko Samudra diberi nama Raden Paku" sahut Nyai Ageng Ternate.
         "Ya sebaiknya begitu sesuai dengan pesan ayahnya "kata Sunan Ampel .Begitulah sejak saat terbongkarnya asal usul Joko Samudrera maka dia kemudian dinamakan Raden Pakusupaya menjadi Pakunya agama Islam di Tanah Jawa

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Raden Paku"