Raden Paku Berdagang ke Kalimantan

   
      Pada waktu  Raden Paku berusia 23 tahun , dia mendapat perintah dari ibu angkatnya  untuk mengawal kapal dagang milik ibunya itu, tiga buah kapal di pimpin oleh juragan Abu Hurairah segera berangkat meninggalkan pelabuhan Gresik.Biasanya, bila semua barang yang dibawa dari Gresik habis terjual maka pulangnya dari kalimantan kapal- kapal itu akan dimuati barang dagangan dari kalimantan untuk dijual lagi di Gresik.
     Setelah sampai di kalimantan , Raden Paku tidak menjual barang dagangannya secara kontan, melainkan  dibiarkan untuk diambil penduduk Banjar  sebagai hutang atrau bon .Cara mengembalikannya setelah dalam jarak sepuluh hari.Juragan Abu Hurairah merasa kuatir , karena selama ini barang dagangannya hanya dijual secara kontan . Pendudukk Banjar kurang dapat dipercaya bila menghutang barang dagangan . Yang lebih mencemaskan juragan Hurairah adalah tindakan Raden Paku yaitu membagi-bagikan sebagian barang-barang dagangannya kepada penduduk yang fakir miskin.
"Raden..., Bagaimana bila Nyai Ageng Ternate memarahi saya karena tindakan Raden ini?" tegur juragan Abu Hurairah.
"Tenanglah Paman Hurairah , semua ini tanggung jawab ku".jawab Raden Paku
"Bagaimana kalau saya dipecat?"
"Saya jamin Paman tidak akan dipecat!" Raden Paku mencoba mengusir rasa cemas di hati juragan Abu Hurairah.
      Waktu berlalu dengan cepatnya , setelah sepuluh hari ternyata uang-uang harus dibayar penduduk Banjar ternyata tidak ada uang yang masuk , juragan Abu hurairah semakin takut bila nanti kena marah  Nyai Ageng Ternate."Apabila uang-uang itu tidak masuk berarti harta ibu saya masih bercampur dengan harta fakir miskin , berarti zakat yang dikeluarkan masih kurang , biarlah uang itu tidak kembali , anggapa saja itu sebagai ganti zakat yang harus dikeluarkan ibu saya, " demikian kata Raden Paku kepada juragan Abu Hurairah.
" Boleh jadi kita hanya mendapat marah dari Nyai Ageng Ternate" kata juragan Abu Hurairah."Tapi bagaimana kita bisa kembali ke Tanah Jawa dengan perahu kosong , perahu -perahu itu harus di isi dengan barang dagangan , bila tidak, pasti perahu akan oleng diserang ombak dan semua kita bisa mati tenggelam didasar lautan".
"Supaya tidak tenggelam isilah perahu perahu kita dengan batu dan pasir pantai" jawab Raden Paku seenaknya
     Juragan Abu Hurairah tidak berani membantah, tapi dia menggerutu , apa yang dilakukan Raden Paku pantas dikerjakan oleh orang-orang bodoh dan tidak waras akalnya. Untunglah pelayaran ke Pulau Jawa tidak mengalami gangguan yang berat .Tiga kapal dagang dapat sampai Gresik dengan selamat tak kurang suatu apapun.Hati juragan Abu Hurairah kebat -kebit saat melangkah menuju ke kediaman Nyai Ageng Ternate, dugaanya benar, janda kaya raya itu marah-marah ketika mendengar ceritanya.
"Panggil  Paku kemari , benar- benar tak tahu diri dia itu !".
Raden Paku segera menghadap dan langsung duduk dikursi , Nyai Ageng yang naik pilam mendamprat Raden Paku habis-habisan , Raden Paku hanya berdiam diri saja , baru setelah Nyai Ageng selesai menumpahkan semua kemarahannya barulah Raden Paku bicara.
"Wahai Ibu janganlah terburu-buru marah , lebih baik ibu lihat dulu apa sesungguhnya isi ketiga kapal itu, "
" Apalagi yang harus diperiksa , Abu Hurairah tidak pernah berbohong ,dia bilang ketiga kapal itu kau isi dengan batu dan pasir pantai,untuk apa semua itu ? cepat buang saja ke laut! " demikian kata Nyai Ageng Ternate dengan nada yang meledak-meledak.
      Raden Paku masih tetap tenang , sedikit pun dia tidak merasa tersinggung dimarahi ibunya .
" Sudahlah bu , sebaiknya ibu lihat dulu apa isi ketiga kapal itu ", kata Raden Paku dengan lemah lembut.Akhirnya Nyai Ageng Ternate menuruti perkataan anaknya ,dia naikkeatas kapal dan memeriksa karung serta keranjang , yang tadinya diisi dengan batu dan pasir pantai , karung dan keranjang itu ternyata tidak berisi batu dan pasir pantai melainkan barang-barang dagangan yang sangat diperlukan masyarakat Gresik dan sekitarnya .
Buru- buru Nyai Ageng menemui Raden Paku dan meminta maaf karena telah memarahinya, sejak saat itu Nyai Ageng Ternate sadar bahwa naknya memiliki karomah yang luar biasa.Dia yakin kelak Raden Paku akan menjadi orang yang dikasihi oleh Allah, akan menjadi wali seperti halnya Sunan Ampel.Nyai Ageng Ternate menjadi insyaf setelah kejadian itu , dia menjadi seorang muslimah yang taat dan rela menyediakan harta demi kepentingan agama.Raden Paku sendiri makin giat menyebarkan agama islam dikalanga masyarakat Gresik , terlebih karena bantuan dan dukungan Sunan Ampel dan Raden Makdum Ibrahim yang terkenal sebagai Sunan Bonang .

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Raden Paku Berdagang ke Kalimantan"