- Sunan Kudus
- Sunan Muria
- Adipathi Pathak Warak
- Kapa dan adiknya
- Gentiri
Dewi Roroyono dan adiknya Dewi Pujiwati keluar menghidangkan jamuan makanan dan minuman , keduanya adalah gadis-gadis cantik jelita, semua mata tak berkedip memandangnya, kecantikan menghipnotis semua mata laki-laki,termasuk Adipati Pathak Warak yang melotot mata nya hampir keluar terpesona akan kecantikannya Dewi Roroyono
Dahulu waktu Adipati Pathak Warak masih berguru kepada Ki Ageng Ngerang , gadis itu masih kecil masih belum nampak kecantikannya , sekarang ibarat kembang desa yang sedang mekar-mekarnya ,hati Adipati Pathak Warak tergila-gila karenanya.
Karena tak Kuasa menahan gejolak hatinya ,Adipati Pathak Warak menggoda Dewi Roroyono dengan ucapan- ucapan yang tidak senonoh,gadis itu merah padam mendengar ucapan sang adipati yang dianggap tak tahu sopan santun.Lebih - lebih Sang Adipati dengan kurang ajar mencolek-colek Dewi Roroyono,Dewi Roroyono naik pitam .Nampan berisi minuman yang dibawanya sengaja ditumpahkan ke pakaian Sang Adipati.
Adipati Patahak Warak menyumpah-nyumpah .Dia marah sekali diperlakukan sedemikian rupa.Pakaiannya menjadi basah kuyup dan tamu- tamu lain menertawakan kekonyolannya.Sementara
itu Dewi Roroyono masuk kedalam kamarnya, menangis sesenggukan karena dibuat malu Adipati Pathak Warak.Malam harinya ,para tamu sudah pulang masing-masing, kecuali tamu yang jauh bermalam di rumah Ki Ageng Ngerang.
Esok harinya suasana gempar , menjelang subuh Dewi Roroyono tidak ada di kamar nya.Hilangnya Dewi Roroyono dibersamaan dengan hilangnya Adipati Pathak Warak ,maka semuanya
menyimpulkan bahwa Dewi Roroyono hilang diculik Sang Adipati.
"Sungguh kurang ajar ",Kata Sunan Kudus ."Putri gurunya sendiri dibawa lari dasar pengecut".
Ki Ageng Ngerang jelas tersinggung atas tingkah laku Sang Adipsati itu.Kemudian beliau mengadakan sayembara "Barang siapa diantara murid-murid Ki Ageng Ngerang yang bisa membawa kembali Dwi Roroyono maka akan dijodohkan dengan gadis itu".
Sunan Kudus sengaja berdiam diri , agaknya dia sengaja untuk memberikan kesempatan kepada Sunan Muria .Karena lama tak ada yang angkat tangan maka Sunan Muria menyatakan kesanggupannya.
Pagi itu , sesudah matahari setinggi tombak Sunan Muria berangkat menyusul Adipati Pathak Warak ke Pulau Mandalika.Memang sang Adipati membawa Dewi Roroyono ke Pulau Mandalika.Didalam perjalanan ke Pulau Mandalika Sunan Muria bertemu dengan Kapa dan Gentiri
.Setelah memberikan salam keduanya kemudian mengadakan pembicaraan.
"Hendak kemana kiranya kakang Umar Said ?", tanya Kapa .Umar Said adalah nama aslinya Sunan Muria
"Saya hendak mengambil Adik Roroyono dari Adipati Pathak Warak ke Pulau Mandalika".jawab Sunan Muria
"Hmmmmmm kurang ajar betul Pathak Warak itu! sahut Gentiri
"Kalau saya berhasil mendapatkan Adik Roroyono dia akan dijodohkan dengan saya",sambung Sunan Muria.
Kapa dan Gentiri berunding .Sunan Muria itu banyak tugasnya, yaitu membimbing orang memperdalam agama islam,karena mrasa senasib dan sepenanggungan sebagai suadara seperguruaan maka Kapa dan Gentiri bermaksud menggantikannya tugas Sunan Muria untuk merebut Dewi Roroyono dari Adipat Phatak Warak.
"Bila nanti kami berhasil membawa Adik Roroyono ,kakang Umar Said berhak mengawininnya.Saya hanya sekedar menolong saja".
"Saya masih sanggup menghadapinya sendiri ".kata Sunan Muria
"Itu benar ,tapi kasihan murid-murid Kakang ,mereka membutuhkan bimbingan kakang , janganlah menyia-nyiakan waktu mumpung kami bersedia membantu ," sahut Kapa
Karena Kapa bersikeras hendak membantu maka Sunan Muria akhirnya tak dapat menolak .Dia kembali ke pesantren ,sedangkan Kapa dan Gentiri berangkat ke Pulau Mandalika.
" Kakang kapa ,"sahut Gentiri diperjalanan ." Rasanya kita akan kerepotan menghadapi Adipati Pathak Warak yang mempunyai bala tentara yang tidak sedikit ."
"Kau takut ? "kata Kapa
"Bukanya takut ,hanya sedikit khawatir ,mungkin kita dapat membawa Dewi Roroyono ,tapi setelah kita bertempur habis-habisan dengan sang Adipati dan pengawalnya.Mungkin pula kita nanti babak belur , menderita luka parah."
" Jadi apa mau mu?",
"Kita meminta bantuan kepada guru yang di Pulau Seprapat,"Kata Gentiri
"Hmmmmm usul yang bagus ,tapi kau yang pergi sendiri ke Pulau Seprapat.Aku akan pergi ke Pulau Mandalika untuk mengawasi dan menyelidiki keadaaan Dewi Roroyono".
"Baiklah Kakang''.sahut Gentiri
Gentiri menemui gurunya di Pulau Seprapat yaitu Wiku Lodhang Datuk ,sedangkan Kapa langsung menuju Pulau Mandalika.Wiku Lodahang Datuk adalah seorang sakti mandraguna dengan bantuannya Kapa dan Gentiri dapat mengalahkan Sang Adipati serta membawa kembali Dewi Roroyono dari Pulau Mandalika.
Dalam perjalanannya kerumah Ki Ageng Ngerang ,tak henti-hentinya Kapa memuji kecantikan Dewi Roroyono,sementara Wiku Lodhang Datuk kembali ke Pulau Seprapat.Rupanya Kapa telah terpesona akan kecantikan Dewi Roroyono , dia tak mengira gadis kecil yang sering dilihatnya dirumah gurunya dahulu sekarang telah berubah menjadi bidadari cantik jelita.
Tapi teringat tugas bahwa yang dilakukannya semata-mata hanyalah untuk membantu Sunan Muria,bukan untuk menikmati hadiah , maka dengan berat hati Dewi Roroyono diserahkan kepada Ki Agenh Ngerang.
"Jadi kau mengalah Adipati Pathak Warak ?" tanya Ki Ageng Ngerang
" Benar guru ", sahut Kapa
Kebetulan pada saat itu Sunan Muria hadir ditempat Ki Ageng Ngerang,Maka Kapa harus bicara apa adanya.Bahwa sesungguhnya dia sendiri yang memaksa Sunan Muria kembali ke padepokan , dia dan Gentiri sanggup membantu Sunan Muria memndapatkan Dewi Roroyono dari tangan sang adipati.Untuk menghargai jasanya Kapa dan Gentiri , keduanya lalu diberi tanah Buntar yang sangat luas .Keduanya berhak mengolah dan menguasai daerah tersebut.
0 Response to "Cinta Dalam Hati nya Kapa Part 1"
Post a Comment