Syeh Maulana Ishak menikah dengan Putri Blambangan Dewi Sekardadu

    Kerajaan Blambangan geger , karena sudah berbulan - bulan rakyatnya dilanda wabah penyakit , 
bahkan putri kedaton yang bernama Dewi Sekardadu juga menderita sakit. Prabu Menak Sembuyu selaku sang ayah putri sudah memanggil bebarapa dukun dan tabib untuk mengobati sang putri , tapi sang putri masih belum sembuh juga.
     Hampir setiap hari ada saja rakyat Blambangan yang meninggal dunia , karena tak sampai hati melihat penderitaan sang putri dan rakyatnya , Prabu Menak Sembuyu selaku Raja Blambangan menyuruh Patih Bajul Sengara untuk mengumumkan sayembara ,"Barang siapa yang dapat menyembuhkan sang putri serta dapat mengusir wabah penyakit dari kerajaan Blambangan maka bila orang itu laki-laki akan dijodohkan dengan sang putri , bila itu perempuan akan dijadikan saudara sang putri ".Sayembara segera disebar keseluruh pelosok negeri tetapi tidak ada satupun yang berani mengikutinya.
    Pada suatu hari ada seorang Brahmana yang bernama  Resi Kandabaya menghadap raja .Brahmana itu berkata bahwa yang dapt menyembuhkan sang putri adalah seorang petapa  di Gunung Gresik  yang bernama Maulana Ishak .
     Prabu Menak Sembuyu kemudian mengutus Patih Bajul Sengara dan beberapa orang prajurit untuk ke Gunung Gresik , sepuluh orang berkuda segera ke Gresik .Setelah menempuh waktu seminggu  sampailah utusan raja itu tiba dihadapan Syeh Maulana Ishak di Gunung Gresik
   "Apa maksud kalian datang kemari ?".tanya Syeh Maulana Ishak.
  "Kami diutus Raja bahwa Tuanlah yang dapat menyembuhkan penyakit  sang putri Dewi Sekardadu.".jawab Patih Bajul Sengara.
    "Tuan pula yang dapat mengusir wabah penyakit di Kerajaan Blambangan.Bila hal itu dapat terlaksana niscaya Tuan akan dijodohkan dengan putri Sang Raja Menak Sembuyu yang bernam a Dewi Sekardadu.Namun bila Tuan tak dapat menyembuhkan sang putri maka Tuan akan dihukum mati"
     Syeh Maulana Ishak diam beberapa saat kemudian berkata dengan suara berwibawa ." Agama Islam adalah agama yang baik ,Suka menghormati tamu , apalagi tamu yang datangnya dari jauh .Aku tidak sampai hati mengecewakan hati rajamu .Aku akan ke Blambangan untuk menyembuhkan sang putri dan rakyat Blambangan. Ini kulakukan dengan ikhlas tanpa iming -iming akan dijodohkan dengan Dewi Sekardadu .Nah sekarng berangkatlah kalian dahulu ". kata Syeh Maulana Ishak
  Patih Bajul Sengara kemudian mengajak kembali anak buahnya untuk kembali ke Blambangan.Mereka harus menempuh perjalanan satu minggu untuk sampai ke Blambangan dari sini pula dapat disimpulkan betapa jauhnya jarak antara Gresik dan Blambangan..
     Ketika Patih Bajul Sengara tiba di kedaton Blambangan hatinya terkejut bukan main .Suasana Keratonsangat meriah sekali , setelah diselidiki ternyata Prabu Menak Sembuyu sedang merayakan hari ke tujuh perkawinan antara Dewi Sekardadu dan Maulana Ishak.
  Patih Bajul sengara tercengang , dia masih belum dapat percaya atas keterangan beberapa punggawa kerajaan , dia pun segera masuk kedalam istana dan bertemu dengan Prabu Menak Sembuyu.
     "Kemana saja kau ini patih ?"tanya Prabu Menak Sembuyu
    "Lho ? sudah jelas hamba baru datang dari Gunung Gresik?".jawab sang patih
    " Berapa lama waktu yag diperlukan untuk datang ke Gresik ?" tanya Prabu Menak Sembuyu
   " Enam hari gusti prabu , jadi kami dalam perjalanan selama dua belas hari "sahut Patih Bajul Senagara.
     "Gusti prabu , apa sebenarnya yang telah terjadi?" kata sang patih lagi.
    " Sungguh aneh",gumam sang prabu,"Pada hari keenam sejak kepergianmu ke Gresik , Maulan Ishak sudah datang ke istana ini,dia telah berhasil membersihkan Dewi Sekardadu. Dan sesuai dengan janjiku maka aku tepati , aku menjodohkannya denga putriku, sekarang ini adalah perayaan hari yang ketujuhnya perkawinan Maulana Ishak dengan putriku."
    Patih Bajul Sengara tercengang mendengar keterangan itu, sewaktu masih di Gunung Gresik dia disuruh berangkat lebih dahulu oleh Maulan Ishak , tapi Maulana Ishak  iyang tampaknya berjalan kaki ternyata sudah sampai lebih dahulu ke Blambangan .Berarti Maulana Ishak itu bukan orang sembarangan .Patih Bajul Sengara masih setengah percaya , kemudian segera menemui Maulana Ishak, dia kuatir jangan-jangan ada orang lain yang mengaku sebagai Maulana Ishak yang datang  ke Blambangan.Setelah bertemu dengan Mualana Ishak  barulah Patih Bajul Sengara baru percaya dan merasa yakin bahwa lelaki yang bersanding engan Dewi Sekardadu memanglah Maulana Ishak.
      Sesungguhnya Maulana Ishak memiliki karomah yang mengagumkan  hanya dalam beberapa keja p mata dia dapat berpindah tempat dari Gunung Gresik ke Blambangan.
     Setelah pesta tujuh hari nya perkawinan Syeh Maulana Ishak dengan Dewi Sekardadu banyak para penduduk Blambangan yang berobat kepada Syeh Maulana Ishaksembari belajar agama islam .Mereka yang berobat seketika langsung sembuh sehingga hari semakin hari banyak penduduk yang simpati kepada Syeh Maulana Ishak ,tidak begitu lama Syeh Maulana Ishak  sudah mempunyai pengikut yang jumlahnya tidak sedikit.
    Makin lama  makin banyak penduduk Blambangan yang masuk agama islam . Lama-lam para pembesar di Kerajaan  termasuk Prabu Menak Sembuyu menjadi kuatir dan marah atas pengaruh Syeh Maulana Ishak pada rakyat Blambangan .Lebih-lebih setelah tahu bahwa agama islam melarang pemeluknya makan daging yang tidak disembelih karena Allah .Ajaran Syeh Maulana Ishak melarang kesenangan mereka memakan daging babi ,ular dan binatang- binatang haram lainnya , juga melarang minuma kesenagan mereka seperti arak , berjudi dan berzina  dan menyembah berhala, maka Prabu Menak Sembuyu menyuruh Patih Bajul Sengara mengerahkan tentara Blambangan untuk menyerang Syeh Maulana Ishak dan para pengikutnya.
     Syeh Maulana Ishak langsung maju kedepan ketika melihat pasukan Blambangan dikerahkan ke  pesantrennya . Dia berjalan dengan tenang menuju Patih Bajul Sengara , anehnya tidak ada satu orang pun prajurit yang berani menghalangi langkahnya.
      Tujuan dakwah Syeh Mulan Ishak adalah menyadarkan mereka yang salah bukan membasmi mereka yang berbuat salah, maka Syeh Maulana Ishak meminta perang agar tidak diteruskan , beliau bersedia meninggalkan Blambangan ,mendengar pernyataan itu Patih Bajul Sengara tidak meneruskan serbuannya.
   "Bila Tuan hendak meninggalkan kami siapa yang akan membimbing kami belajar agama islam,"tanya salah seorang murid Syeh Maulan Ishak.
   "Istriku sedang mengandung , anak didalam kandungannya itulah kelak akan melanjutkan perjuanganku", kata Syeh Maulana Ishak
     Perkataan Syeh Maulana Ishak ini sempat terdengar oleh Patih Bajul Sengara dan beberapa prajurit Blambangan lainnya, Dalam hati mendongkolnya mereka segera kembali ke keraton Blambangan .
        Kini tibalah saatnya Syeh Maulan Ishak berpamit kepada istrinya yang sudah hamil delapan bulan.
    "Istriku , jangan mengira aku tidak menyayangi dan mencintaimu , tapi demi kedamaian segala pihak , agar tidak terjadi pertumpahan darah diantara kita maka relakanlah aku pergi untuk meninggalkan Blambangan".Kata Syeh Maulana Ishak
      Dengan hati luluh , air mata berlinangan bercucuran air mata Dewi Sekardadu melepas suaminya pergi , sesudah Syeh Maulana Ishak meninggalkan pesantren , Dewi Sekardadu diboyong kedalam istana Blambangan.
   Tidak berapa kemudian Dewi Sekardadu melahirkan bayi laki-laki yang elok wajahnya , sebenarnya Prabu Menak Sembuyu menyukai dan sayang kepad cucunya tapi atas hasutan Patih Bajul Sengara terpaksa dia perintahkan prajurit Blambangan membuang bayi ke tengah samudra.
      Bayi yang dilahirkan Dewi Sekardau itu dibuang karena Patih Bajul Sengara pernah mendengar perkataan Maulan Ishak bahwa yang akan melanjutkan dakwah di Blambangan adalah anak dari Dewi Sekardadu.
    Wanita mana yang kuat menaggung derita seperti yang dialami Dewi Sekardadu , sesudah ditinggal suami kini harus merelakan anak satu-satunya dibuang di samudra , sejak peristiwa pembuangan anak nya, wanita itu jadi sakit-sakitan dan tak lama kemudian meninggal dunia.
    Sementara itu bayi itu dibuang dan dimasukan kedalam petidan dibuang ke tengah laut yang berada di selat bali . Ada sebuah kapal dagang dari gresik yang melintas Selat Bali dan kebetulan menabrak peti itu.
       Sungguh aneh , kapal itu tidak dapat bergerak saat menabrak peti tadi ,nahkoda memerintahkan anak buah kapalnya untuk memeriksa apa yang terjadi.Setelah diselidiki ternyata kapal itu menabrak sebuah peti . Nahkoda tersebut diperintahka agar peti itu diangkat naik keatas geladak.Peti itu dibuka ternyata berisi bayi mungil yang tampan wajahnya , sudah sampai di Gresik bayi itu diberikan kepada juragan mereka yaitu Nyai Ageng Ternate.



Maka bayi tersebut diberikan nama Joko Samudra, kemudian berganti Ainul Yaqien, Raden Paku,dan Sunan Giri

       
     

   

   


     
        


Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Syeh Maulana Ishak menikah dengan Putri Blambangan Dewi Sekardadu "