Sudah agak lama Raden Paku membantu ibunya di dunia perdagangan antar pulau , Sebenarnya makin hari makin banyak yang belajar agama kepadanya , murid-murid tidak berasal dari Gresik saja , banyak pelajar dari luar Jawa berguru kepadanya seperti dari Hitu dan Ternate.Namun dengan makin banyaknya orang yang berguru kepadanya itu membuat Raden Paku semakin risau, sebab dengan mengurus perdagangan ibunya dia tidak dapat berkonsentrasi memberikan pelajaran kepada muridnya secara penuh, baru sang murid memulai pelajaran sudah harus ditinggal berlayar. Raden Paku kemudian memutuskan untuk berhenti dari dunia pelayaran , dia memutuskan perhatiannya pada pengajaran agama Islam dengan cara mendirikan pesantren.Hal itu diutarakan kepada Nyai Ageng Ternate, ternyata ibu angkatnya itu menyetujui rencananya.
" Kalau hal itu adalah lebih baik menurut pertimbanganmu , maka aku akan mendukungmu , barangkali dengan mendirikan pesantren akan lebih cocok dan sesuai dengan bakat dan pembawaanmu". ujar Nyai Ageng Ternate.
Nyai Ageng Ternate berjanji akan membantu segala hal yang diperlukan dalam membangun pesantren itu,Raden Paku kemudian mengasingkan diri bertaffakur selama emput puluh hari empat puluh malam didaerah yang sekarang bernama desa kembangan yang terletak di wilayah Kecamatan Kebomas, Setelah emput puluh hari empat puluh malam berlalu teringatlah Raden Paku pada pesan ayahnya di Samudera Pasai, ayahnya yaitu Syeh Maulana Ishak pernah berpesan bahwa suatu ketika bila Raden Paku hendak mendirikan pesantren hendaklah menari daerah yang tanahnya persis dengan tanah pemberiannya , Lalu Syeh Maulana Ishak memberikan segumpal tanah yang disimpan pada sebuah buntalan kain putih, Raden Paku membawa tanah wasiat itu ke Pulau Jawa dan menyimpannya dengan rapi .
Buru- buru Raden Paku pulang ke rumah untuk mengambil buntalan tanah tersebut, lalu pergi mengembara mencari daerah yang tanahnya sesuai dengan tanah pemberian ayahnya,melalui desa Margonoto sampailah Raden Paku ke sebuah dataran tinggi , dia harus melangkah ke sebuah gunung atau bukit,ditempat tersebut Raden Paku merasakan suasana sejuk dan damai, kemudian dia mengeluarkan buntalan tanah yang di bawanya dari Samudera Pasai,ternyata tanah itu cocok dan persis dengan tanah yang diinjaknya, maka tempat itulah yang menjadi pilihan Raden Paku untuk mendirikan pesantren.
Dengan bantuan masyarakat Gresik , terutama murid-muridnya sendiri dengan bantuan Nyai Ageng Ternate maka dalam waktu yang tidak begitu lama pesantren itu telah didirikan, Gunung itu dalam bahasa Sanskerta bernama Giri , maka pesantren itu dinamakan Pesantren Giri ,Raden Paku yang mendirikannya disebut Sunan Giri , dengan adanya pesantren itu , Raden Paku lebih mapan dan mantap dalam mendididk murid-muridnya semakin hari semakin baanyak saja orang yang berguru kepada Sunan Giri, bukan hanya dari Gresik dan sekitarnya saja , tetapi dari pelosok Jawa bahkan dari luar Jawa banyak yang berdatangan orang-orang ingin memperdalam agama Islam.
Menurut Babat Tanah Jawa , murid- murid Sunan Giri itu ada yang berasal dari Arab , Mesir ,Cina, dan Rumawi , sedangkan berdasarkan sejarah murid-murid Sunan Giri berasal dari Madiun, Banjar (Kalimantan) , Lombok , Makassar , Hitu dan Ternate.Bila dimaklumi kenapa murid-murid Sunan Giri banyak berdatangan dari penjuru Nusantara? karen Sunan Giri semasa mudanya pernah berlayar ke berbagai tempat di Nusantara dan berkenan dengan penduduk setempat dengan baik , karena terkesan akan kepribadian Sunan Giri yang mengagumkan itulah maka orang-orang yang tadinya mengenalnya berdatangan dan ningin berguru kepadanya.Kedua adalah Gresik pada masa itu merupakan pelabuhan yang ramai, karena tempat persinggahan berbagai kapal yang hendak berlayar ke Nusantara bagian timur.
0 Response to "Raden Paku Mendirikan Pesantren Giri"
Post a Comment