Sunan Giri VS Begawan Sakti Dari Gunung Lawu

   Dalam tiga tahun saja Sunan Giri sudah sangat popular termasyhur keseluruh penjuru Tanah Jawa.Ada seorang begawan atau Brahmana sakti yang berasal dari padepokan gunung Lawu.Nama Begawan itu Mintasemeru , muridnya banyak ,kesaktian dan ilmunya tinggi .Menurut riwayat , Begawan ini mampu menciptakan sesuatu dengan cara menciptakan cipta,juga dapat berlari cepat bagai terbang diatas angin , ilmu kanuragannya tak terkatakan lagi tingginya.
      Pada suatu hari Sang Begawan mendengar nama Sunan Giri disebut-sebut dilereng Gunung Lawu sebagai Guru Besar yang baru mendirikan Padepokan,muridnya tersebar keseluruh Tanah Jawa dan Nusantara,karena sehabis belajar di Padepokan Giri murid-murid itu kembali ketempat masing-masing untuk mengamalkan ilmunya
       Begawan Mintasemeru merasa tersaingi ,maka berangkatlah dia ke Padepokan Giri.Pada saat dia sampai Gresik.Sunan Giri sedang melaksanakan shalat jamaah .Dia hanya dapat bertemu dengan murid Sunan Giriyang menjaga pintu gerbang.
       "Hai kisanak ,cepat katakan dimana Sunan Giri !?"tanya Begawan itu
       "Tuan ini siapa"tanya penjaga pintu gerbang 
    "Sudahlah kamu tak usah tahu namaku , katakan saja  padaku dimana saya dapat menemui junjunganmu itu?" kata Begawan Mintasemeru
     "Kanjeng Sunan sedang melaksanakan shalat ", sahut sang penjaga pintu gerbang
    "Sudahlah katakan saja padanya ada ramu penting dari jauh ingin bertemu !",tukas Begawan itu .Penjaga pintu gerbang itu segera menemui Sunan Giri di Mesjid, kebetulan Sunan Giri sudanh selesai shalat dan hampir selesai berdoa .
     Ada apa muridku ?"tanya Sunan Giri 
   "Ada seorang Brahmana datang dari jauh ingi bertemu dengan Kanjeng Sunan?"jawab sang penjaga gerbang pintu.
    "Suruh dia masuk kedalam !" 
    Murid yang menjaga pintu gerbang itu kembali menemui Begawan Mintasemeru dan mengajaknya masuk dalam lingkungan pesantren.
     Sunan Giri menyongsong kendatangan tamu dengan ramah tamah tanpa sedikit pun rasa curiga dalam hatinya , bahwa tamu tersebut justru hendak menantangnya berkelahi untuk menantang siapa yang paling sakti di Tanah Jawa.
       "Assalamualaikum wr.wb ,Kisanak berasal darimana ?"tanya Sunan Giri
      "Nama Begawan Minta semeru , datang jauh dari Gunung Lawu , saya mendengar berita bahwa Tuan selaku Guru besar Padepokan Giri adalah seorang linuwih , seorang sakti mandraguna dan berilmu tinggi , terus terang saja saya datang dari jauh ingin mencoba kesaktian Tuan !"
      "Mencoba kesaktian saya ?" tanya Sunan Giri 
      " Ya Tuan , bila saya kalah , saya akan pasrahkan jiwa raga saya kepada Tuan , tapi bila Tuan kalah saya akan putuskan leher Tuan di Tanah Jawa ini tidak ada orang sakti selain saya ".
  "Sesungguhnya segala apa yang ada di langit dan dibumi alah kepunyaan Allah Tuhan penguasa seluruh alam . Saya tidak mempunyai kesaktian  secuilpun . Semua ilmu adalah kepunyaan Allah
.Tuan bermaksud mengalahkan saya dan memutuskan kepala saya , kalau Allah tidak mengijinkannya, seribu orang seperti Tuanpun tidak akan mampu melaksanakannya,"
    "Jelasnyan Tuan menerima tantangan saya ?" tukas Begawan Mintasemeru
    "Silahkan jika Tuan ingin mencoba ilmu yang titipan kan Allah kepada saya?"sahut Sunan Giri
   Keduanya kemudian keluar dari dalam paseban , menuju halaman pesantren yang luas , dan saling berhadapan.
      Berkata sang Begawan Mintasemeru,"Pertama, marilah main tebak, saya menguburkan hewan diatas Gunung Patukangan ,Tuan tinggal menyebut saja, hewan apa yang saya akan kubur ?"
     "Silahkan" jawab Sunan Giri
  Begawan Mintasemeru kemudian melesat keluar , menuju Gunung Patukangan . Disana dia menciptakan dua ekor angsa , jantan dan betina , lalu sepasang angsa itu dikuburkannya hidup-hidup ,sesudah ditimbuni tanah dan bebatuan dia kembali ke Pesantren Giri
       "Nah hewan apakah yang telah saya kubur dipuncak Gunung ?" tanya Begawan itu kepada Sunan Giri
    "Yang Tuan kubur di Puncak Gunung itu adalah sepasang ular naga "jawab Sunan Giri
     Begawan Mintasemeru ngakak terbahak-bahak.
    "Tuan salah  ! salah besar !" ujar Begawan Mintasemeru setelah puas menertawakan Sunan Giri " Yang saya kubur adalah sepasang angsa!".
   "Apakah Tuan tidak salah lihat ? Sebaik Tuan kembali ke Gunung Patukangan dan melihat hewan yang Tuan kubur itu!".kata Sunan Giri
   "Justru Tuan yang harus melihatnya ,supaya Tuan bersedia menerima kekalahan  Tuan!" sahut Begawan Mintasemeru
     "Baiklah kita sama-sama ke Gunung Patukangan ."kata Sunan Giri
      Hanya beberapa saat saja kedua orang berilmu sakti itu sudah sampai di Gunung Patukangan .Begawan Mintasemeru membongkar tanah yang dipergunakan untuk mengubur sepasang angsa ciptaannya.
      Setelah semua tanah dan batu terangkat keluar , muncullah sepasang ular naga yang meliuk-liuk keatas .Begawan Mintasemeru pun sangat terkejut menyaksikannya.
      "Hmmmmmm ,saya kalah dalam babak pertama ini ". gumam Begawan Mintasemeru 
     Sang Begawan kemudian menciptakan sebuah tempayan besar , tempayan itu diisi penuh dengan air kemudian dilemparkan keatas dengan posisi terbalik , anehnya air dalam tempayan yang menghadap kebawah itu tidak tumpah..
     Tempayan yang masih bergerak keatas udara itu dituding oleh Sunan Giri,mendadak tempayan itu jatuh dihadapan Sunan Giri dan ujud berubah menjadi air semua .Air tersebut dilemparkan Sunan Giri ke angkasa dan lenyap tak berbekas sama sekali. 
     Begawan Mintasemeru kemudian melepaskan ikat kepalanya ke udara Dengan sangat kuatnya lemparan tersebut ikat kepala itu tidak nampak lagi.Sunan Giri lalu melempakan jubahnya , jubah itu ternyata dapat menyusul dan bahkan bisa menumpangi ikat kepala Sang Begawan .Sunan Giri kemudian melambaikan tangannya , kedua benda itu  segera turun melayang dihadapan Sunan Giri dan Begawan Mintasemeru.Ikat kepala berada dibawah sementara jubah Sunan Giri berada diatas, ini membuktikan sebenarnya Sunan Giri masih unggul.
    Begawan Mintasemeru masih tak mau kalah ,dia menciptakan  berpuluh -puluh telur.Telur tersebut disusun dari bawah hingga atas , aneh nya telur tersebut tidak terjatuh dan tergulung ,seperti ada perekatnya saja.
    Sunan Giri tak mau kalah , beliau mengambil telur itu dari bawah sehingga telur yang berada dibawah tidak berpijak pada tanah lagi.Anehnya ,telur yang berada paling atas itu tidak melorot turun.Demikian seterusnya Sunan Giri mengambil telur-telur dari bawah satu persatu.
    Akhirnya Begawan Mintasemeru tak dapat lagi membendung kemarahannya , dia selalu dikalahkan oleh Sunan Giri , kali ini dia mengajak duel Sunan Giri dengan menggunakan ilmu silat dan aji kesaktian.
   Lagi-lagi Begawan Mintasemeru kecele .Sewaktu dia menghadapi Sunan Giri , Sunan Giri meladeninya dengan ilmu silat yang serupa namun gerakan- gerakan Sunan Giri jauh lebih matang dan lebih sempurna.Begawan Mintasemeru merasa bertempur dengan Guru nya sendiri.
     Juga sewaktu mengerahkan ajian kesaktian, ternyata pukulannya yang menggunakan aji kesaktian membalik kearah dirinya sendiri .Akhirnya dia roboh tak berdaya oleh ilmunya sendiri . Sesuai dengan janjinya maka dia berlutut dihadapan Sunan Giri.
     "Hari ini saya kalah , sesuai dengan janji saya maka saya akan pasrah jiwa dan raga kepada Tuan ".kata Sang Begawan
       "Saya hanya minta Tuan Begawan berkenan mengenal agama islam , saya tidak memaksa Tuan untuk memeluk agama islam karena tidak ada paksaan dalam memeluk agama "
         "Seusai janji saya , saya akan belajar kepada Tuan " sahut sang Begawan
        Demikianlah , pada akhirnya Begawan Mintasemeru tinggal beberapa bulan di Padepokan Sunan Giri ,belajar atau mengenal seluk beluk agama islam , setelah mempelajari agama islam ternya Begawan tersebut tertarik terhadap agama islam dengan kesadarannya sendiri.
           Setelah cukup menimba ilmu kemudian Begawan Mintasemeru kembali Gunung Lawu , mengajak murid-muridnya supaya belajar ddan  mengenal agama islam , sebagian besar muridnya banyak yang memeluk agama islam , sebagian ada yang masih memluk agama lama.
    

       










        

        .


Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Sunan Giri VS Begawan Sakti Dari Gunung Lawu"