Pada suatu hari Sunan Ampel memanggil Raden Paku dan Raden Makdum Ibrahim , karena ketekunannya kedua pemuda itu sudah selesai menempuh pembelajaran di Ampel denta .
" Semua ilmu telah kuberikan kepada kalian ," ujar Sunan Ampel.
" Tiba saatnya sekarang kalian menuimba ilmu ketempat yang jauh. Jadilah musafir supaya kalian dapat berbagai pengalaman yang berharga karena pengalaman dalah guru yang terbaik".
" Kami harus melanjutkan perjalanan ke mana kanjeng Sunan?"tanya Raden Paku
" Pergilah kalian ke mekkah sekalian dengan menunaikan rukun islam yang ke 5 ,selama kalian di negeri orang bersikaplah yang lebih dewasa dan hati-hati, teladanilah akhlak Rasulallah SAW, rela mengalah kalau hanya untuk kepentingan pribadi tapi bersedia mati untuk urusan agama".
Senang hati kedua pemuda itu , mereka akan berlayar ke negeri yang jauh ke tempat kelahiran Nabi Muhammad SAW , yakni negeri dimana negeri asal mula islam .setelah mempersiapkan segala sesuatunya maka berangkayt lah kedua pemuda itudengan iringan doa dari Sunan Ampel kapal yang mereka tumpangi singgah di negeri Pasai. Disana mereka menghadap Syeh Maulana Ishak yang terkenal sebagai Ulama Besar. Raden Paku bercerita bahwa dia berasal dari Jawa , murid Sunan Ampel , putra angkat Nyai Ageng Ternate,, sewaktu masih bayi ditemukan orag ditengah Selat Bali.Mendengar cerita itu Syeh Maulana Ishak langsung memeluk Raden Paku .
"Tak salah lagi , kau pastilah putraku sendiri yang lahir dari ibu Dewi Sekardadu."kata Syeh Maulana Ishak.Syeh Maulana Ishak menyarankan agar kedua kedua pemuda itu tinggal lebih dahulu di Negeri Pasai karena disana banyak para ulama dari berbagai negara yang mengajarkan agama islam , terutama ulama ahli sufi.Tiga tahun kedua pemuda itu tinggal di negeri pasai , disamping belajar agama pada Syeh Maulana. Ishak, mereka pula belajar kepada para ulama dari Baghdad Irak dan Persia /Iran yang membuka pengajaran di Pasai.
Para ulama di pasai itu sangat menjiwai ilmu tasawwufnya sehingga Raden Paku sangat terkesan,ilmu- ilmu yang dipelajari pun mempengaruhi kehidupan sehari-hari,sikapnya lebih tawadu.Guru-guru Raden Paku dan Raden Makdum Ibrahim di Pasai sangat kagum pada kecerdasan Raden Paku , semua ilmu yang dipelajari dapat dia kuasainya ,apabila ada masalah Raden Paku dapat menyelesaikannya dengan baik dan mengagumkan segala pihak , karena sikap dan kecerdasannya itu banyak orang mengatakan bahwa Raden Paku di karuniai ilmu Lodduni dari Allah SWT.
Atas semua yang dicapai nya itu maka dalam usia yang masih muda Raden Paku sudah tampak sebagai orang yang alim, khusu dan pribadi agung dan berwibawa.sepasang matanya bersinar-sinar menunjukan betapa dalam ilmunya.Melihat kenyataan ini guru-guru di Pasai memberinya gelar MAULANA AINUL YAQIN,setelah masa belajarnya selesai di Negeri Pasai , kedua pemuda itu langsung meneruskan perjalannya ke Mekah untuk menunaikan rukun islam yang ke 5.
0 Response to "Maulana Ainul Yaqin"
Post a Comment